Coretan Kecil
Perasaan Tentang Persahabatan
Suatu
hari aku pulang dari perjalanan yang cukup melelahkan, sebelumnya aku memang
pergi dengan perasaan yang hampir tidak pernah tenang selama perjalanan menuju
lokasi.Akan tetapi sebisa mungkin kucoba untuk menyesuaikan diri dengan
keadaan yang menjadi konsekuensi pilihanku sendiri. Setelah perjalanan beberapa
hari itu, aku jadi banyak berfikir dan melalui proses pergolakan rasio yang
cukup panjang tentang banyak hal yang kujalani selama ini. Aku pulang pada hari
yang agak telat dari jadwal yang seharusnya, lagi-lagi aku mendapati suasana
yang berbeda, kemudian berbagai fikiran dan perasaan yang tidak aku ketahui
darimana asalnya berdatangan dan memenuhi ruang fikiran dan hatiku. Entahkah
ini pengaruh jeglat atau apapun..
Lega
itu yang terlintas dalam benakku melihat mereka (wajah-wajah yang ingin segera
aku peluk) sesampainya aku ditempat yang memang tidak asing bagiku. Dan
akhirnya hari-hari berikutnya aku lalui seperti biasanya, namun lagi-lagi aku
merasa ada yang berbeda. Sampai suatu saat batinku kembali terusik dan
bertanya-tanya, akhirnya aku mencoba menuliskan ini sehingga aku mungkin
sedikit bisa lebih lega. Saat itu yang menjadi percakapan antara khayal dan
warasku berupa pertanyaan-pertanyaaan “ khayalku ingin bertanya seperti ini
pada sahabat-sahabatku (kusebut mereka SC) menurut kalian Salah atau tidak
menjadi terbiasa dengan seseorang dan akhirnya menjadi susah untuk
terlepaskan?? (menjadi intim) aku mengalaminya dengan kalian,terikat secara
emosional. Bagiku mungkin itu sperti kebiasaan atau seperti candu, dan layaknya
suatu kebiasaan atau candu maka bagiku susah untuk dihilangkan. Entah apa yang
membuatku bisa betah dan berlama-lama dengan kalian, kadang juga terlihat bodoh,
meski tidak bisa kupungkiri tidak jarang aku merasa jengkel dan marah, tapi
rasa sayangku sepertinya lebih besar sehingga mudah saja bagiku mengatakan
baik-baik saja dengan kalian (bersama kalian).
Menjalin
hubungan yang intim dan terikat secara emosional itu bukan hal yang gampang, ya
aku akui itu. Terkadang aku juga berfikir untuk tidak terlalu dekat dengan
beberapa orang yang bisa menjadi kebiasaanku sehingga aku menjadi terbiasa
untuk tidak merasa tergantung dengan mereka. seperti beberapa orang yang telah
mengatakan sebelumnya, bahwa untuk menjadi kuat maka terkadang anda harus
menjadi TEGA.. maka sedikit demi sedikit aku berusaha membentengi diriku dan
berusaha menjaga jarak, walaupun rasanya sama sekali tidak enak. toh memilih
memulai dari sekarang mungkin setidaknya dapat mengurangi rasa sakit.y bagiku
nanti. Tapi haruskah sedramatis ini akhirnya nanti? Entahlah.. yang kupahami
dari sebelum-sebelumnya bahwa kehilangan itu akan selalu sama saja rasanya
SAKIT...
Apa
yang harus aku lakukan? Aku hanya takut pada saat waktunya nanti perasaan
memiliki ini mrenjadi bomerang sendiri bagiku, seperti bom waktu yang setiap
saat bisa saja meledak dan akhirnya aku sendiri yang tersakiti. Terlebih aku
tahu setiap pertemuan itu akan ada perpisahan, maka aku hanya perlu menunggu
waktunya saja sampai saatnya benar-benar tiba, tapi sebisa mungkin aku ingin
menahannya lebih lama, meski aku terlihat konyol dan bodoh sendiri.
Aku tahu aku tidak akan memiliki kalian lebih lama, tepatnya tidak bisa bersama kalian lebih lama seperti yang aku inginkan, keinginan manusia itu kadang terlalu berlebihan, dan saat ini sisi manusiawiku yang berbicara. Ini akan menjadi sulit bagiku setelah aku merasa perasaan ini wajar-wajar saja padahal aku tidak ada hak untuk ini semua. Meskipun aku tidak pernah menyesali bertemu dengan kalian tapi bila boleh menukar dan memilih, kita bertemu saja dikehidupan yang datang, kehidupan yang lebih kekal sehingga aku bisa bersama kalian mungkin sedikit lebih lama.
Aku tahu aku tidak akan memiliki kalian lebih lama, tepatnya tidak bisa bersama kalian lebih lama seperti yang aku inginkan, keinginan manusia itu kadang terlalu berlebihan, dan saat ini sisi manusiawiku yang berbicara. Ini akan menjadi sulit bagiku setelah aku merasa perasaan ini wajar-wajar saja padahal aku tidak ada hak untuk ini semua. Meskipun aku tidak pernah menyesali bertemu dengan kalian tapi bila boleh menukar dan memilih, kita bertemu saja dikehidupan yang datang, kehidupan yang lebih kekal sehingga aku bisa bersama kalian mungkin sedikit lebih lama.
nda menangis.ja bacai.. nda tersentuh.ja..
BalasHapusoia, pembohong.ka sy.. percaya mko itu yg ku bilang.. haha
Wahh..
BalasHapusNgepas di hati..
kutulis ini setelah pulang dari pendakian,, cuma baru ada kesempatan buat posting diblog kaya' gini... HEhehe
BalasHapuskapan2 kita harus pergi mendaki sama ya.. :)
BalasHapus